Perbandingan daya sitotoksik ekstrak rimpang 3 jenis tumbuhan Zingiberaceae terhadap sel kanker MCF-7

Ernawati Sinaga1,2, Suprihatin1,3, Ida Wiryanti2

1Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat Universitas Nasional

2Fakultas Biologi Universitas Nasional, 3FIKES Universitas Nasional

 Korespondensi: Prof. Dr. Ernawati Sinaga, MS, Apt.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat Universitas Nasional

Jalan Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,

email: ersinaga2003@yahoo.com.sg

 

ABSTRACT

 We investigated and compared the cytotoxic activity of ethanolic extract of the rhizome of 3 species of Zingiberaceae plants that grow abundantly in Indonesia, i.e. Zingiber ottensii, Zingiber zerumbet, and Nicolaia speciosa in an in vitro tetrazolium salt assay using human breast cancer cell line MCF-7. The results showed that 2 out 3 extracts showed significant cytotoxic activity. i.e. Zingiber ottensii and Zingiber zerumbet with IC50 value respectively 60 and 50 ug/mL, while the ethanolic extract of Nicolaia speciosa showed considerable larger IC50, i.e. 625 ug/mL. From the results it can be concluded that the rhizome of Zingiber ottensii and Zingiber zerumbet have a good prospect to be further investigated and developed as raw materials for new cancer drug.

Keywords: Zingiberaceae, cytotoxicity, anticancer, MTT, MCF-7

 

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian untuk membandingkan daya sitotoksik ekstrak etanol rimpang 3 jenis tumbuhan suku Zingiberaceae yang banyak tumbuh di Indonesia, yaitu bengle hantu (Zingiber ottensii L.), lempuyang gajah (Zingiber zerumbet L.), dan kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) menggunakan galur sel kanker payudara MCF-7. Pertumbuhan sel dievaluasi menggunakan metode garam tetrazolium (MTT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 di antara 3 ekstrak rimpang yang diuji menunjukkan daya sitotoksik yang kuat, yaitu ekstrak etanol bengle hantu dan lempuyang gajah dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 60 dan 50 ug/ml, sedangkan ekstrak etanol rimpang kecombrang memiliki IC50 yang jauh lebih besar, yaitu 625 ug/mL. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol rimpang bengle hantu dan lempuyang gajah memiliki potensi besar untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut menjadi sumber bahan baku obat anti kanker baru.

Kata kunci: Zingiberaceae, sitotoksik, antikanker, MTT, MCF-7

Dipublikasi dalam Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 5 No. 3, Januari 2011: halaman 125 -133