Tumbuhan Obat di Perkotaan: Biodiversitas dan Potensi Pemanfaatannya

Biodiversitas dan Manfaat TO Kota-erna-nov2015-ringkas-cover

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tumbuhan obat dan kearifan lokal dalam pemanfaatannya merupakan kekayaan alam dan budaya Indonesia yang harus dilestarikan.  Tidak hanya di pedesaan dan hutan tropis Indonesia yang subur, di perkotaan juga masih banyak ditemukan jenis jenis tumbuhan obat, baik yang ditanam dengan sengaja maupun yang tumbuh liar. Sebagian tumbuhan obat yang sengaja ditanam di perkotaan memang bukan dimaksudkan untuk bahan baku obat, melainkan sebagai tanaman hias, tanaman peneduh, bumbu dapur, dan lain-lain. Namun ada juga yang memang ditanam sebagai tanaman obat, misalnya sebagai Tanaman Obat keluarga atau TOGA.

Di taman dan hutan kota Jakarta ditemukan tidak kurang dari 84 jenis tumbuhan obat, antara lain berbagai  jenis tumbuhan suku Asteraceae dan Malvaceae yang berbunga indah. Pohon pohon peneduh di tepi jalan juga banyak yang berkhasiat obat, antara lain asam jawa, mahoni, johar, buni, dan lain-lain. Penduduk juga banyak menanam tumbuhan obat di halaman rumah ataupun di dalam pot sebagai tanaman hias, rempah atau bumbu dapur, penghasil buah ataupun sayur. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa  keanekaragaman tumbuhan obat di kota besar seperti Jakarta masih cukup tinggi.

Kecenderungan masyarakat kota dalam memanfaatkan pengobatan tradisional juga tetap tinggi.  Bahkan kecenderungan untuk memanfaatkan tumbuhan obat sebagai upaya pencegahan penyakit serta pemeliharaan kesehatan dan kecantikan nampaknya semakin meningkat. Akan tetapi, kehidupan kota besar yang sibuk dan lahan perumahan yang semakin sempit membuat penduduknya sukar dan tidak terdorong untuk menanam tumbuhan obat dalam jumlah yang cukup bahkan untuk keperluan keluarga sendiri. Masyarakat kota pengguna obat tradisional lebih banyak menggunakan obat tradisional siap pakai, baik buatan industri maupun berupa jamu gendong, atau membeli simplesia atau campuran bahan bahan jamu siap seduh yang banyak dijual di pasar. Namun ada juga yang memilih membuat sendiri ramuan obat tradisional dari bahan bahan segar yang dibeli di pasar atau di penjual rempah rempah.

Mengingat kecenderungan masyarakat untuk memanfaatkan tumbuhan obat dalam pengobatan tradisional  cukup besar dan potensi budidaya tumbuhan obat di perkotaan juga sangat besar, ada baiknya dirancang satu model budidaya tumbuhan obat komunal perkotaan yang tidak saja akan meningkatkan ketersediaan tanaman obat bagi masyarakat pengguna di perkotaan, tetapi juga akan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap tumbuhan obat dan kearifan lokal dalam pemanfaatannya, dan seiring dengan itu juga akan memperindah dan menambah hijau kota-kota besar Indonesia termasuk Jakarta.

Biodiversitas dan Manfaat TO Kota-erna-nov2015-1

Biodiversitas dan Manfaat TO Kota-erna-nov2015-2

Biodiversitas dan Manfaat TO Kota-erna-nov2015-3